MASIGNALPHAS2101
7425642317624470382

My Buddies Journey -Pengalaman Mendampingi Mahasiswa Asing-

My Buddies Journey -Pengalaman Mendampingi Mahasiswa Asing-
Add Comments
Minggu, 09 April 2023

Pengabadi Momen -ini adalah julukan untuk diri pribadi yang sangat hobi mengabadikan momen-. Apalagi untuk momen-momen berkesan dalam hidup. Entah kenapa rasanya semua pengen difoto lalu kemudian dijadikan sebuah tulisan. Dan setiap kali dibaca rasanya seperti mengulang kembali masa itu.

Seperti tulisan kali ini. Mencoba untuk menuangkan cerita saat “kebetulan” jadi buddies

Semuanya bermula dari pertanyaan Wulan -black scarf in frame-. Salah satu best friend saat masih jadi mahasiswa di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

“Kak, kita mau jadi buddies?”

Bingung dong pas ditodong pertanyaan ini. Langsunglah kujawab, “Bikin apa itu?”,

Saya lupa persisnya bagaimana jawaban Wulan yang pasti intinya adalah kita menjadi semacam pendamping buat mahasiswa asing yang sedang melaksanakan studi banding atau kegiatan tertentu.

Nah, saat itu bertepatan dengan rencana kedatangan 10 orang mahasiswa dari National Taipei University of Nursing and Health Sciences (NTUNHS). Mereka akan mengikuti International Program of Midwifery Observation Clinic  di kota Yogyakarta.

Setelah dijelasin sama Wulan, jadi punya sedikit gambaran tentang per-buddies-an. Berbekal Bahasa Inggris pas-pas an, diriku nekat mencoba. Prinsipnya  you mudeng I mudeng, gas laaahh. Wkwkwk

Etapi memang lagi rezeki yaaa…, sebelum-sebelumnya untuk menjadi buddies kegiatan di Unisa harus melewati seleksi terlebih dahulu, Qadarullah pas ini, no seleksi-seleksi, siapa yang mau, boleh coba. Kayaknya waktu itu karena kegiatannya mendadak atau entah apalah.

Yang pasti diriku bisa ikut dengan modal English yang sebenarnya dibawah standar. Kalau ikut seleksi kemungkinan besar tidak akan lolos. Hehehe. Sempat dag dig dug ser juga sih, secara waktu itu lagi dalam tahapan skripsweet. Tapi mikirnya, kapan lagi bisa punya kesempatan keren ini. 

Bersosialisasi dengan teman-teman dari luar negeri jadi kesempatan emas untuk mengaplikasikan bahasa Inggris. Ini juga bisa jadi pemicu untuk belajar banyak hal.

Jadilah, Tanggal 5 Juli 2019, masuk grup WA Buddies NTUNHS 2019. Dipandu oleh Mba Fia staf BKUI (Bagian Kerjasama dan Urusan Internasional) Unisa Yogyakarta yang baik banget.

Behind the scene, sempat kirim pesan WA ke Mba Fia karena nda PD, alhamdulillah Mba Fia malah kasi semangat untuk tetap ikutan.

Disini ketemu teman-teman yang jago bahasa Inggris dan beberapa sudah lama malang melintang di dunia per-buddies-an. Sebut saja Martina, Syifa, Giwang. Mereka dah jadi langganan setiap kali ada mahasiswa asing yang berurusan di Unisa.

Iri mode on sama orang-orang seperti mereka. Yang bisa mengisi waktu kuliahnya dengan beragam kegiatan positif. Bukan sekedar menghabiskan mata kuliah dan nunggu ijazah.

Untuk bisa seperti itu pasti mereka sudah investasi waktu sebelum kuliah untuk belajar bahasa asing. Lagi-lagi ada rasa menyesal kenapa dulu pas sekolah banyak menghabiskan waktu untuk hal sia-sia.

Untuk tim pendatang baru saya, Wulan, Hida, Fadya, Mila, Mia, Fifi, Febby, Audina. Sayangnya Audina batal ikut karena satu dan lain hal. Diganti sama Silda yang sekarang sudah jadi juragan kapal pesiar di Labuan Bajo.

Sebagai langkah awal kami di-briefing  terlebih dahulu pada tanggal 11 Juli 2019 di ruang Lab Fisioterapi. Pas briefing ini Mba Fia menjelaskan secara singkat apa saja tugas-tugas kami nantinya. Yang paling utama adalah mendampingi mereka. Pendampingan dilakukaan saat sesi belajar dalam kelas maupun saat kegiatan luar kelas.

Setelah itu sesi berbagi pengalaman dari para buddies senior. Salah satu yang paling diingatkan adalah masalah Air Panas karena kebiasaan anak Taiwan adalah mandi malam. Dan yang paling penting, mereka tidak pakai WA tapi pakai LINE.

Pembagian jadwal pendampingan disampaikan tanggal 13 Juli 2019 oleh Mas Rian yang juga Staf BKUI. Sistemnya shift-shift an pagi-siang dan siang-malam. Untuk yang shift pagi mulai dari menjemput ke homestay bersama driver lalu sama-sama ke tempat tujuan.

Besoknya tanggal 14 Juli 2019, teman-teman dari NTUNHS touch down Jogja. Mereka sampai bandara sekitar jam 18.30 WIB. Dijemput oleh Syifa, Tina, Giwang, dan Wulan, Didampingi oleh Mas Rian. Sedangkan buddies lainnya menunggu di RM Suharti Yogyakarta untuk makan malam sekaligus sambutan selamat datang.

Beres acara makan malam, para ciwi-ciwi NTUNHS diantar ke homestay. Nama Homestaynya Omah Cemara. Berada di perumahan elit Griya Mahkota di Godean . Sampingan sama Rumah Makan Banyu Mili. Penjaganya Mas Inok.

Ok, petualangan dimulai.

Jadwal minggu pertama mereka adalah mengikuti pembelajaran in class di Unisa. Sesekali juga mereka off class untuk mengenal daerah Jogja.

Hari pertama, tgl 15 dapat shift sore. Tapi ke kampus pagi karena ada acara Welcoming Party. Kebagian tugas ngurus snack bareng Wulan. Snack nya dari Parsley. Habis pembukaan di ruang 408 gedung A, lalu kami mendampingi mereka room tour ke beberapa Gedung kampus UNISA.

Pas acara pembukaan mereka juga diminta mengenalkan nama masing-masing.

Nama dosen : Chia Wen Lee
Sedangkan nama-nama mahasiswanya :
Huang Wan Hsuan = Anna
Yu Tang Shu
Hsu Yu Tang
Chao Chieh Yu = Jennie
Psi Tsai Hui
Chang Chia Hsuan
Liu Hsin Yi
Wang Yin Chen = Jennifer
Chen Ping Hua
Du Yu Juan
Liu Yu Shan = Susanne (salah satu teman akrab. Senang baca dan Englishnya juga lancer)

FYI, ternyata diantara ciwi-ciwi Taiwan ini ada juga yang bahasa Inggrisnya pas-pas an. 

Dari kampus lanjut shift sore. Drama pertama adalah mereka minta makan ayam. Disarankan untuk ke KFC tapi mereka menolak. Jadilah saya sama Wulan bawa mereka ke RM Banyu Mili. Alhamdulillah cocok malah ketagihan sama Cah Kangkung-nya. Abis itu langsung gas Mirota motoran sama mereka.

Tgl 16 saya dapat bagian Shift Pagi. Alhamdulillah hari itu jadwal off class jadi antar ke Taman Sari dan Keraton Yogyakarta. 


PS “Salah satu keuntungan jadi buddies adalah kalau shift berkenaan dengan jadwal jalan-jalan, maka kita ikut jalan-jalan gratis, makan gratis, dan tentunya bisa dapat foto-foto ketjeh karena didampingi oleh fotografer.

Kegiatan di Keraton yaaa seperti biasalah yaitu foto-foto dan menerima penjelasan dari guide. Dari Keraton lanjut ke Taman Sari. Dengerin penjelasan guide lagi terus foto-foto lagi. Terus pulangnya singgah makan soto. Lupa nama tempatnya dimana. 

Tgl 17 gantiin Febby shift sore. Para mahasisiwi Taiwan minta diantar cari durian. Salah satu tempat rekomended adalah depan kantor TVRI. Mereka girang banget ketemu durian. 

19 Juli dapat shift siang. Jadi temani mereka ke Malioboro lalu lanjut makan es krim di Gelatto.

20 Juli, mengajukan diri untuk antar dosennya ke Bandara menggantikan Giwang. Perginya sama Fadya. Dosennya baik pake banget. Nda sombong dan welcome.  

Setelah ini ada buddies  baru Namanya Mei dan Siska. Ternyata Mei ini adalah leadernya ekskul Bahasa Inggris gitu. Pernah nge chat dan terjebak ikut lomba ke Surabaya.

Tgl 27 Juli masuk anggota baru Namanya Mila. Ini yang alhamdulillah sampai sekarang masih kontak-kontakan. Sama-sama hobby berkecimpung di dunia kerelawanan dan traveling. Pernah janjian mau ke Malaysia tapi batal. Hikzzz.

Minggu selanjutnya kegiatan mereka adalah praktek di fasilitas Kesehatan. Ada yang di BPS Bu Istri, RS PKU Gamping, dan Puskesmas Pleret. Lucunya di RS PKU Gamping mereka diminta pakai kerudung. Cantik-cantik banget. 

Pas dinas ini juga diadain lomba vlog. Ikutlah kita. Timku ada aku, wulan, hida, Shin-I, dan Zeti sebagai editing video.

Tanggal 27 malam jalan-jalan ke Jogja City Mall. Sempat juga liat sepintas Kirana sekeluarga. Disana keliling-keliling liat batik, makan di Pizza Hut, juga nyari-nyari jlbab. Ada satu mahasiswa yang nama Indonya Wati, inisiatif sendiri beli jilbab. wkwkkwk

Tanggal 28 Juli dapat fasilitas jalan-jalan gratis. Rutenya ke Candi Prambanan lanjut ke Panati Parangtritis. Lagi-lagi ini adalah dreams come true. Selama di Jogja belum pernah jalan sama sekali ke tempat-tempat hits. 

Selain karena padatnya jadwal perkuliahan juga harus hidup mode irit. Alhamdulillah, Allah kasi rezeki jadi buddies. Bisa jalan-jalan terus dan yang pasti gratiiiisss….

Sayangnya, saat agenda ini sempat ada drama mereka gak pake baju yang dibagikan oleh Unisa. Alhamdulillah bisa terhandle dan jalan-jalannya tetap happy. Di candi Prambanan ternyata luaaasss banget. Pas ke Pantai Parangtritis ini juga pantainya cantiiikkk banget. 

Drama selanjutnya adalah pas mereka cari tas rotan. Beberapa buddies yang antarin nyari dari ujung ke ujung Malioboro tidak pernah dapat. Harga awal 180 ribu. Ditawar mereka 90 ribu. Sudah dikurangi sampai 110 ribu tetap saja tidak mau.

Terus mereka juga mengeluhkan adanya tomcat a.k.a Kecoak. TV yang malam-malam bisa nyala sendiri, air panas yang gak berfungis, nasi goreng yanga da rambut + batu. Pokonya campur aduk. hahahha

Bersama mereka banyak drama nya, banyak happy nya juga. Pokonya ini jadi salah satu pengalaman tak terlupakan. 

Melalui momen ini saya juga bisa mendapatkan banyak informasi tentang Taiwan. Dan yang paling penting bisa langsung bertanya sama dosennya tentang cara lanjut S2 ke Taiwan. sayang beribu sayang belum bisa diekseskusi.

Tanggal 3 Agustus OTW Desa Wisata Kebon Agung. Ini salah satu desa wisata di Kota Jogja. Menurutku ini bisa diadopsi oleh tempat-tempat lain di Indonesia. Disini rumah-rumah warga disulap jadi homestay. Bagian depan disewakan, bagian belakang jadi rumah penduduk. 


Rumahnya seperti rumah penduduk Indonesia pada umumnya. Dilengkapi satu kamar mandi luar. Untuk sewanya kurang tahu karena waktu itu disewakan oleh kampus.

Kami start setelah ashar dan sampai sudah menjelang maghrib. Langsung menuju rumah masing-masing. Waktu itu saya satu tempat sama Mila. Mahasiswanya ada Ayu, Jessie, dan satu lagi yang lupa namanya.

Disini juga ada pendopo yang bisa digunakan untuk segala macam kegiatan. Pendoponya berupa rumah Joglo.

Sebelum kegiatan kami terlebih dulu ke tempat pembuatan batik. Disana kami diajari cara mewarnai batik dengan menggunakan lilin. Lagi-lagi ini jadi pengalaman pertama yang sangat berkesan. Hasil batikannya diambil sendiri setelah direvisi oleh pengrajin asli. Berhubung hasil tangan kami menyedihkan. 


Malam itu kami ada games yaitu sambung kata dalam Bahasa Inggris dilanjutkan banyak games lain. Terus juga ada pembacaan nominasi ter-ter gitu. Baik yang dari buddies maupun dari para mahasiswanya. Terus dikasih hadiah dan dimakan rame-rame.

Setelah itu kita pulang ke rumah masing-masing. Besoknya berkumpul kembali di Pendopo. Kegiatannya diantaranya Latihan menari, Latihan main gamelan, memasak masakan tradisional dalam hal ini onde-onde. Mereka spechless dong pas liat hasilnya.

Oh ya, dari sini dapat resep onde-onde enak yaitu di adonan ubi yang sudah diparut ditambahkan kelapa parut. Rasanya enak dan gurih. Mantup.

Setelah itu kita juga ke sawah. Menanam padi dan naik kerbau. Lagi-lagi ini for the first time. Rasanya luar biasa happy. 

Kurang lebih jam 3 sore kami kembali ke Jogja.

Minggu selanjutnya masih tahapan kegiatan praktik klinik. Masih drama seputar BPS, PKM dan RS PKU. Terus juga antar ke Mirota. Mereka borong Vaseline dan larutan cap kaki 3 yang ada badaknya. Niat banget belinya. Katanya buat oleh-oleh.

Pokoknya selama jadi buddies ini rasanya nano-nano. Ada sedih-sedihnya tapi banyakan bahagianya. Sedihnya paling pas mereka complain atau misuh-misuh gitu. Trus juga pas kalau ada kegiatan dan tukar-tukaran shift. Bisa crowded banget karena kadang bertabrakan.

Tapi kalau tim nya kompak dan saling melengkapi, semuanya bisa ter-handle dengan baik. Alhamdulilah dapat tim yang saling mendukung jadi happynya banyak kok dan pandai-pandai membawa diri saja.

Sebelum berakhir mereka juga ada final presentation tentang pengalaman selama di Jogja. Sayangnya diriku tidak bisa ikut karena sedang ada pelatihan Perseptor Mentor.

Tanggal 9 acara kecil-kecil an tukaran kado. Diriku sempat kena teguran karena belum kasi kado. Berhubung masih ikut pelatihan. Akhirnya tengah malam ajakin Anti (besti dari Makassar) untuk cari kado ke Mirota. Berhubung besoknya mereka balik Taiwan.

Kado dari mereka berupa pewangi pakaian dan gantungan kunci boba.

Tanggal 10 antar mereka ke Bandara. Ada sedih-sedihnya juga. See you guys semoga ada waktu untuk berjumpa kembali.

Sebagai penutup, spill nama-nama buddies untuk diingat selalu. Siapa tau besok-besok jadi para petinggi Kesehatan Indonesia. Aamiin yaa rabbal alamin.

1.     Martina Ahmad
2.    Giwang Gayatri
3.    Andi Siswanto
4.    Wa Ode Hasrana Mizana Ishak
5.    Dwi Astrini Wulandari
6.    Meilinda Ayu Ningtias
7.    Siska Krisdayanti
8.    Syifa Nuur Annisa
9.    Qasilda Alvisyahriyah Hadiyono
10.  Parwati Noorfuadyaty Abdullah
11.   Milatul Asifah
12.  Sumiyati (Mia anggota Aisyiyah English Club)
13.  Nur Rochma Tri Hidayati
14.  Anjar Fifi W
15.  Febby Trias Mukti