MASIGNALPHAS2101
7425642317624470382

Senja di Meleura

Senja di Meleura
Add Comments
Senin, 31 Juli 2023

 "Ajak mi dengan Kak Ani, dia belum pernah pergi di Meleura." say my pis who has name Indhy

Demikian mukaddimah sampai saya bisa ikut trip dadakan ke Meleura. Yups, sampai Juli 2023 saya belum pernah menginjakkan kaki ke salah satu destinasi wisata andalan di Pulau Muna ini. Waktu trip ke Goa Buri sebenarnya mau singgah tapi karena lagi padat, jadi di skip. Cuma bisa lihat dari speed saja. 


FYI, Meleura pernah jadi tempat syuting film di tahun 2019. Judulnya 'Jembatan Pensil'. Pemerannya terdiri dari Kevin Julio, Meriam Belina, Alisya Reanita, dll. Tempat ini juga jadi pilihan wisata Keisya Levronka saat didapuk jadi pengisi acara HUT Muna.

Alhamdulillah Sabtu (29/07/2023) akhirnya kesampaian juga touch down Meleura. Jalan bersama seseibu cantik dan enam orang sepupu. Jhon Ode jadi satu-satunya lelaki di rombongan kami sekaligus jadi driver tangguh.

Start dari rumah setelah Ashar. Menempuh perjalanan via mobil kurang lebih 1 jam. Sebenarnya bisa lebih cepat kalau saja kondisi jalan mulus seperti wajah yang skincare nya berhasil. Sayang, ini skincare nya gagal jadi banyak tantangan yang harus dilewati. #CandaSkincare 😄

Bagi para pendatang di Pulau Muna, untuk menuju Meleura start dari Raha menuju Loghia. Sampai di Desa Korihi belok kanan menuju Desa Lakarinta. Dari desa ini, pengunjung akan melewati jalur jalan yang sempit dengan kontur medan "mendaki gunung lewati lembah". Jadi, butuh driver tangguh jika ingin ke sini.

Setelah  melewati jalur tersebut, sampailah ke sebuah tanjakan dengan tulisan besar PANTAI MELEURA. Di balik tulisan tersebut tersaji panorama laut. Kami datang saat sore hari dan air laut surut. So, pemandangannya tidak terlalu fantastis. 

Waktu terbaik untuk menikmati Meleura yaitu saat air laut pasang dan matahari bersinar cerah. Dijamin pemandangannya bisa bikin lupa hutang. 😁

Untuk menikmati laut lebih dekat, pengunjung harus turun sekitar 300 meter. Kendaran bisa dibawa serta. Kemarin, kami memilih untuk parkir di atas dan jalan kaki menuju pelabuhan. Kesempatan juga untuk foto-foto dari ketinggian.

Di sini terdapat fasilitas berupa mushola, kamar mandi, gazebo, dan warung-warung penjual makanan ringan. Ada pula warung untuk makanan berat tapi kemungkinan hanya buka di hari-hari padat pengunjung. Selain itu ada pula perahu modifikasi yang sepertinya juga hanya beroperasi di hari libur.



 Salah satu hal yang menarik perhatian adalah mushola yang berdiri di atas batu karang. Berhadapan dengan Rumah Baca Polisi. Berhubung saat datang saya belum shalat Ashar, jadi saya otw ke mushola. Ruangannya berukuran sekitar 5 x 5 meter. Terdapat sepasang mukena dan sajadah di salah satu jendela.


 Setelah shalat, saya menuju warga yang sedang menikmati Pop Mie. Harga per cup Rp.10.000. Karena tidak minat, diriku mencari santapan lain. Dapatlah es kelapa muda yang dijual Rp.5.000/cup. 


 Lanjut jalan ke arah pelabuhan. Foto-foto heboh lalu pulang. Berikut dokumentasinya. Selamat menikmati dan terima pujian. 😀