MASIGNALPHAS2101
7425642317624470382

Batu Sori -Ishak Family On Trip 2021-

Batu Sori -Ishak Family On Trip 2021-
Add Comments
Rabu, 14 Juni 2023

Ini merupakan momen jalan-jalan Ishak Family setelah lebaran tahun 2021. Berhubung Batu Sori ini ada di daratan Buton yang masih satu daratan dengan Pure, maka OTW nya pakai Open Cup. Yups, naik mobil bak terbuka rame-rame sambil ketawa-ketiwi. Believe me, sensasinya luar biasa. But orang kaya can relate.

Kami start dari Pure sekitar jam tujuh pagi. Sekedar informasi, Pure itu nama kampungku. Jadi bacanya santai saja. Tidak perlu pakai dialek Ratu Elizabeth.

Dari Pure kami ke arah selatan menyusuri jalan menuju Kabupaten Buton. Sejak start "keributan" sudah mulai terjadi dengan bibi Amel sebagai biangnya. Segala topik percakapan tumpah ruah sepanjang perjalanan. 

Sepanjang rute yang dilewati mata akan dimanjakan pemandangan Gunung Kamonsope dan beberapa spot dataran tinggi yang di bawahnya terhampar sawah, pohon, dan laut. Kolaborasi warna alam yang memanjakan mata.

Setelah berjalan sekitar 2 jam, kami menemukan papan petunjuk bertulis Batu Sori. Sekedar info, wisata Batu Sori tidak terletak di tepi jalan utama. Dari jalan provinsi yang menuju arah Kota Bau-Bau, pengunjung harus belok ke lorong sebelah kanan. Tepatnya masuk ke Jl. Kolagana, Kelurahan Palabusa, Kec. Bungi, Kota Bau-Bau.

Jarak dari jalan utama sampai ke tempat wisata sekitar 10 km. Waktu pergi kami sempat tersesat karena sekitar 2 km dari jalan utama ada percabangan lorong. Kami ikuti jalan lurus ternyata tembus ke wilayah perkampungan. Harusnya ikut lorong sebelah kiri. 

Dengan bantuan GPS (Gunakan Penduduk Sekitar), alhamdulillah sampai juga. Pas sampai area parkir, sempat bingung, ini tempat wisatanya sebelah mana? Ternyata dari area parkir masih harus berjalan kaki sekitar 200 m. Melewati jalan menurun sampai ketemu gerbang.


Di sekitar gerbang terdapat penjual makanan ringan dan tempat penyewaan topi. Jika menuju sebelah kanan dari gerbang maka pengunjung akan menemukan deretan tempat penginapan berwarna-warni. Cocok bagi yang ingin menyepi dari suasana kota yang riweh. 

Lurus ke depan terdapat tempat penyeberangan menuju sebuah batu berbentuk kapal. Itulah yang dinamakan Batu Sori. Konon, menurut cerita masyarakat setempat, batu tersebut adalah kapal yang karam. 

Bagi insan-insan pemburu spot instagramable, sejak area penyeberangan sudah bisa  mengoleksi stok foto. Gazebo-gazebo yang tersedia di sepanjang jalur penyeberangan sangat cocok jadi background per-cekrek-an.

Oh ya, jalur penyebrangan ini baru dibuat beberapa tahun belakangan. Sebelumnya, para pengunjung yang akan ke Batu Sori, harus menggunakan jasa para pemilik sampan dari masyarakat setempat. Sekali pengantaran dibanderol dengan tarif Rp.10.000

Setelah melewati jalur penyeberangan, pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga untuk mendapatkan pemandangan eksotis. Anak tangga ini juga fasilitas baru. Dulu untuk naik ke atas harus mendaki manual.

Daaaannnn .... taraaaa .... inilah pemandangan dari atas Batu Sori. Kelok jalur penyebrangan dengan gradasi warna laut jadi properti yang menambah keindahan foto. Namun, bidikan kamera hanya mewakili sedikit dari keindahan yang bisa dinikmati secara langsung. So, kapan ke Batu Sori? 😀

 

Setelah puas menikmati pemandangan dan mengumpulkan koleksi foto, sebagian dari anggota Ishak Family memilih untuk mandi dan bermain air laut. Kegiatan ini sebenarnya jarang yang melakukan. But, my family emang lain. Unique and I love it.  


Sayangnya, di balik keindahan ini, ada satu spot foto yang sebaiknya berhati-hati jika ingin ke sana. Bila perlu, sebaiknya di hindari walaupun pemandangannya juga tak kalah indah.

Letaknya berada di bagian belakang dari jalur penyebrangan. Waktu saya ke sana, sempat terbersit keheranan sebab untuk menuju tempat saya berfoto seperti di gambar bawah, harus melompati semacam celah batu. Pikirnya itu hanya celah biasa. Ternyata jika dilihat menggunakan drone, tempat saya berdiri ini berada di area yang terpisah dan berpotensi untuk ambruk.  

Asli seram kalau bagian ini sampai patah. Laut dengan warna biru gelap menandakan area sangat dalam. Jalur ini sering dilewati oleh kapal-kapal yang menuju ke arah timur. Penjelasan lengkap tentang area ini ada di postingan Xaverius Endro yang saya capture ini. 

Meskipun demikian, bukan berarti Batu Sori tidak layak dikunjungi. Tempat ini sangat saya rekomendasikan untuk dikunjungi saat berada di Pulau Buton. Info di atas hanya sekedar himbauan agar berhati-hati. 

Oh ya, tambahan informasi, di area laut dalam tersebut ternyata bisa jadi spot diving. Melihat beberapa postingan para pegiat diving, di sini terdapat bayak jenis ikan dan karang-karang menawan. Tapi sebelum memutuskan untuk diving, pastikan dulu keamanannya.