MASIGNALPHAS2101
7425642317624470382

Cerita Pertama Perjalanan Cuti 2023

Cerita Pertama Perjalanan Cuti 2023
Add Comments
Rabu, 16 Agustus 2023

Cuti 2023 adalah cuti perdana setelah jadi pekerja kantoran. Saya mengambil jatah cuti tahunan selama 12 hari yaitu sejak tanggal 14 - 30 Agustus 2023. Bisa dibilang ini mode dadakan alias tak terencana. Tiba-tiba saja tercetus ide untuk ikut Rauf pulang ke Jogja sekaligus menghadiri pernikahan Ulin di Pacitan. 

Ternyata Ibu juga punya keinginan yang sama walaupun belum 100 %. Terjadilah proses bujuk membujuk yang akhirnya berbuah kesepakatan untuk dieksekusi. Rencananya akan berangkat pada tanggal 11 Agustus 2023 naik KM Nggapulu. Tapi, Qadarullah karena satu dan lain hal hanya Rauf dan Ulin yang bisa  berangkat. 

Rencana bergeser ke tanggal (16/08) naik kapal Sinabung. Qadarullah, beberapa hari sebelumnya dapat info dari Pelni kalau keberangkatan ditunda jadi hari Kamis (17/08) jam 9 pagi.  Sudah prepare mau berangkat subuh dari Pure, eh dapat kabar lagi kalau ditunda jadi jam 4 sore. 

Alhamdulillah, Allah izinkan ibu untuk bisa ikut upacara HUT RI sebelum purna tugas. Momen mengambil gambar beliau berbusana korpri, kaya ada sedih-sedihnya. Masya Allah ternyata ibu sudah bertugas selama 39 tahun dan insya Allah bulan 12 nanti akan pensiun. Barakallah Ibu.  

Usai upacara sekitar jam 11, kami on the way Kota Bau-Bau naik open cup Abi Dul. Perjalanan kurang lebih 3 jam di bawah sinar matahari yang lagi hot-hot nya. Mau ngeluh tapi lihat ibu yang slow jadi batal. Beliau meneduhi diri dengan kertas kardus. Masya Allah, lagi-lagi belajar untuk minim mengeluh. 

Alhamdulillah sekitar jam 2 siang kami sampai di Pelabuhan Murhum. Infonya kapal diperkirakan masuk pelabuhan jam 4 sore dan akan berangkat pukul 6 sore.

Sedang capek-capeknya menunggu, dapat info baru lagi bahwa kapal akan sandar sekitar jam 1 malam dan akan berangkat jam 4 subuh. Gubraaakkk. Masih harus menunggu 12 jam lagi. Auto dag dig dug. Khawatir kapalnya ada masalah atau cuaca sedang buruk. Untuk menenangkan diri, coba hubungi CS Pelni via WA. Dapat respon yang semakin memacu adrenalin -kendala operasional dan cuaca buruk-. 

Makin-makinlah rasa takutku. Ibu bahkan sempat membisikkan untuk batalkan saja. Mau setuju tapi gengsi sama teman-teman kantor kalau ketahuan batal traveling😁. Penumpang di ruang tunggu juga auto riweh cari alternatif lain. Sampai beredar hoax bahwa cukup bayar 100 ribu, bisa migrasi ke KM Tidar yang akan berangkat malam itu. 

Tapi yaaa... namanya masalah kata Ibu Nurnoviyanti, awalnya terjadi penolakan lalu adaptasi kemudian penerimaan. Sekitar satu jam kondisi lebih kondusif. Makin kondusif saat ibu Raflianti Rafiu mengantarkan masakan Ayam Kemangi nya. Setengah jam cerita-cerita, si ibu master pamit pulang.   


 Tanpa menunggu lama, diriku langsung eksekusi ayam kemangi. Pas dibuka, wangi cemanginya semriwing bikin ngiler. Si ayam ditemani nasi, timun, kol, dan cabe. Ayamnya dibungkus terpisah sehingga tidak bikin nasinya becek. Bumbunya enak, kaga pake pelit. Saking tidak mau rugi, sisa bumbunya saya simpan untuk makan malam. 

Belum juga habis, saya bawa sampai ke kapal untuk dipakai sarapan keesokan harinya. Rasanya bagaimana setelah 12 jam? Tetap mantap. Recomended buat warga Bau-Bau dan sekitarnya. Dengan harga 20 ribu sudah bisa merasakan kenikmatan Ayam Kemangi ala Chef Anti.

Setelah dihibur sama Ayam Cemangi, malamnya dapat kabar bahagia kalau puisiku jadi the one and only yang ikut lombanya LSM Langit Biru. Otomatis romantis jadi juara. Judulnya juara favorit yang terpilih untuk dibacakan di panggung 17 Agustus Kecamatan Wakorumba Selatan.

Sambil menunggu perputaran waktu, kami mencoba atur posisi biar bisa tidur sejenak. Di ruang tunggu Pelabuhan Murhum terdapat kursi-kursi panjang yang bisa dijadikan tempat istrahat. Kalau mau rebahan di lantai, bisa beli alas yang dijajakan seharga 10 ribu. 

Saat waktu shalat, bisa geser ke masjid yang berada di sisi kanan depan pelabuhan. Tapi pastikan dulu barang-barang aman. Masjidnya bersih dan nyaman.  Area teras cukup lapang dan bisa dijadikan tempat rebahan. Tersedia juga mukena yang bersih dan wangi. Tempat wudhu dan kamar kecil terpisah antara laki-laki dan perempuan.

Ditengah kebosanan menunggu, coba untuk merangkai hikmah dari keterlambatan yang kami alami. Alhamdulillah ibu bahagia karena bisa mengikuti upacara sebelum purna bakti. Bisa ketemu sama Wa Anti. Juga bikin semakin bergantung sama Allah. Jadi banyak berdoa dan berserah diri karena jujur saja penundaan berkali-kali itu bikin takut.