MASIGNALPHAS2101
7425642317624470382

Kenapa Cuti?

Kenapa Cuti?
Add Comments
Rabu, 09 Agustus 2023

 

                                                                                Source : Pintrest

"Untuk apa ambil cuti?" tanya seorang teman yang mengisyarakatkan seolah cuti itu bukan hal penting untuk diambil

"Kita mau cuti tahunan?" tanya teman lain dengan raut keheranan.  (Kita = kamu. Pengucapan kata 'kamu' di Sulawesi terkesan tidak sopan)

Yups, saya baru tahu kalau ternyata perkara memanfaatkan cuti tahunan di tempat kami itu sesuatu yang jarang terjadi. Mungkin ada kaitannya dengan kebutuhan liburan yang berada pada list terakhir dari daftar kebutuhan hidup. Atau bahkan sama sekali tidak masuk dalam list. 

Orang-orang tua kita begitu Masya Allah. Kalau punya uang ya ditabung buat kebutuhan keluarga. Jadi, liburan sebatas ke tempat-tempat wisata dekat kampung. Biasanya keluar daerah hanya sampai propinsi. 

Keluar propinsi hanya terjadi ketika momen wisuda anak-anak yang berkuliah jauh atau perjalanan dinas. Saat perjalanan dinas, selesai kegiatan, langsung balik kanan. Jikapun bisa disambi ke tempat wisata, hanya memanfaatkan waktu satu atau dua hari.

 Jadi, bicara skala prioritas, keluar daerah untuk liburan, tidak masuk. Ini bedanya dengan saya. Saya terobsesi sama para traveler muslimah. Salah satunya Mba Uttiek Herlambang. Saya mengadopsi prinsip Mba Uttiek  dan suami untuk berusaha agar bisa menapak di tempat-tempat yang menyimpan jejak peradaban Islam baik di Timur Tengah maupun Eropa hingga Afrika. Dalam negeri, obsesi  terbesar saya adalah menjelajah Tanah Sumatera.

So, jujur saja, dulu saya sempat berpikir untuk tidak jadi pekerja kantoran. Kenapa? 

1. Saya tidak menyukai pekerjaan yang seharian hanya duduk di dalam kantor. 

2. Saya melihat kondisi orang-orang yang bekerja di kantor selamanya tidak kemana-mana.

Sedangkan keinginanku adalah :

Pertama. Kerja bebas. Bisa memilih kapan mau kerja, kapan mau istrahat. Istilahnya frrelancer. Pernah mencoba berbisnis beberapa tahun (maksdunya jualan online dan bikin persewaan buku 😂). Tapi ternyata hasilnya tidak menjanjikan. 

Lompat ke dunia tulis menulis. Bikin blog dan ikut lomba menulis. Dari blog pernah dapat beberapa kerjasama yang kalau ditekuni bisa jadi lahan cuan. Sedangkan dari lomba pernah dapat hadiah hp dan jalan-jalan gratis ke tiga negara (tidak jadi karena wabah Covid-19 tapi insya allah suatu saat dieksekusi). 

Kedua. Bisa keliling Indonesia bahkan dunia.

Qadarullah, ternyata keinginan pertama tidak terkabul. Takdirku adalah jadi pekerja kantoran. Syukur pekerjaannya tidak melulu duduk di kantor. Dan saya baru tau bahwa ternyata ada jatah cuti tahunan selama 12 hari.

Nah, untuk memenuhi keinginan kedua, cuti inilah solusinya. So, saya sudah mencanangkan plan bahwa insya allah saya akan menabung dan setiap tahun mengambil jatah cuti. Bahkan, kalaupun tidak keluar daerah akan tetap saya manfaatkan untuk family time. Semoga pasangan saya nanti juga punya pikiran demikian.

So, kapan cuti kawan? 

Liburan itu bukan sekedar mengeluarkan cuan.

Tapi juga merefresh pikiran, memperluas jaringan, dan menambah pengalaman.

Biar bisa jadi bahan cerita untuk generasi ke depan.