MASIGNALPHAS2101
7425642317624470382

Keseruan Wedding R & M di Hotel and Resto Kampoeng Pacitan

Keseruan Wedding R & M di Hotel and Resto Kampoeng Pacitan
Add Comments
Senin, 21 Agustus 2023

Finally, setelah melewati drama perjalanan yang panjang, Alhamdulillah bisa juga menghadiri hari H nya R & M. Perjalanan yang benar-benar penuh drama sejak dari Pure, Sulawesi Tenggara sampai ke Ploso, Pacitan. Mulai dari kehabisan tiket, kapal delay 2 hari, dan trek ekstrim Surabaya-Pacitan yang bikin dag dig dug serrr.

Senin, 21 Agustus 2023 atau hari kelima dalam perjalanan dari Sulawesi, berlangsung momen mitsaqan ghaliza Ruslin dan Miffa. Hari yang sudah riweh sejak subuh. Setelah subuhan, semua langsung gerak cepat. Sarapan, mandi, dan prepare kostum yang akan digunakan. Karena tidak bawa setrika, jadi harus pinjam lagi ke ibu kost yang super baik.

Sekitar jam 06.30 Ruslin dan mamanya di jemput menuju tempat acara. Biasalah, ibu-ibu harus dandan dulu. Sedangkan bapaknya masih santuy menunggu saya, Dina, dan ibu yang super rempong. Harap maklum, orang-orang yang tidak terbiasa dandan tiba-tiba harus berkutat dengan alat-alat make up.

Jelang jam 7, kami ke rumah Miffa. Di sini kami ditawari sarapan sebelum otw tempat akad dan resepsi. Berhubung sudah sarapan di rumah kost, jadi kami hanya duduk menunggu rombongan siap berangkat.

Setelah sarapan, semua menuju ke Hotel and Resto Kampoeng Pacitan. Sebuah tempat dengan konsep unik. Mengusung tema tradisional yang langsung tampak sejak di area depan. Tidak ingin melewatkan kesempatan, kami cekrek dulu di depan.

Masuk ke area acara, mata dimanjakan oleh dekorasi cantik dan tampak fresh. Sebagian ornamen dekorasi menggunakan daun-daunan segar seperti daun pakis, daun palem, dan daun bunga asoka. Sepanjang acara, dekorasi ini menarik perhatian saya. Jiwa bisnisku auto meronta-ronta. Ingin juga bisa punya tempat seperti ini. Sederhana nan elegan.

Area akad berada di bangunan pertama sebelah kiri setelah gerbang. Bangunan serupa pendopo ini dihias sedemikian rupa dengan dominasi warna-warna soft dan kerlip lampu-lampu. Tersedia kursi dan meja untuk akad dengan hiasan serupa. Di sisi kiri dan kanan berjejer kursi-kursi yang akan ditempati oleh keluarga kedua mempelai.

Sekitar pukul 10.00 WIB berlangsung prosesi akad nikah. Alhamdulillah proses ijab qabul berlangsung lancar diiring koor SAH. Perasaan bahagia dan haru bercampur aduk. Terlebih pas momen sungkeman, suasana jadi mellow.  For my pis and wife, Barakallahumma laka wabaraka alaika wa jamaa bainakuma fii khair



Selanjutnya, kaum kerabat dipersilahkan mencicipi hidangan yang berada di sisi kiri tempat akad. Gunung Limo Restaurant menjadi spot makanan dan minuman. Hidangan yang tersedia Lontong Bakso, Lontong Cap Gomeh, Somay, dan Sate Ayam. Sedangkan untuk minuman nya, selain air mineral tersedia Es campur dan Es coktail.

Bentuk penyajiannya cukup unik bagi kami orang Sulawesi yang terbiasa dengan sistem prasmanan. Di sini, menu disiapkan oleh petugas katering. Maksud disiapkan itu sudah benar-benar berada di piring dan dijejer di atas meja. Setiap yang datang, pilih jenis makanan yang diinginkan terus pelayannya menambahkan kuah, sambal, atau saus. 

Setelah makan, saya menuju ke arah dalam. Di balik rimbun bunga yang difungsikan sebagai pagar, saya melihat dua orang bapak sedang mencuci piring. Sempat heran karena biasanya di kampung, piring kotor di handle oleh ibu-ibu. Untuk kemudian saya teringat kalau di kota besar, mencuci piring di pesta bisa jadi sumber pemasukan. Dan sepertinya bapak-bapak ini mengambil job tersebut. Barakallah pak. 

Tempat mencucui piring ini berada di halaman luas di depan bangunan bernama Limasan Hall. Di sisi kiri halaman berjejer beberapa kamar hotel yang saat itu digunakan sebagai tempat make up pengantian. Lurus ke depan Limasan Hall tampak lebih jelas. Dari penampakannya, bangunan ini sepertinya berfungsi sebagai ruang pertemuan.  

Karena masih penasaran, saya menuju ke bagian belakang Limasan Hall. Dan …. ternyata di sini ada area yang sangat indah dan bisa jadi spot foto instagramable. Terdapat semacam danau kecil yang di atasnya berdiri bungalow dengan bentuk unik. 

Tempat inilah yang jadi tempat menginap bagi para tamu hotel. Bagi yang mau wisata ke Pacitan dengan budget memadai, saya rekomendasikan untuk menginap di hotel ini. Budgetnya antara 300-500 ribu/malam. Tergantung tipe kamar yang di pilih.  


Salut sih sama pemilik bisnis ini. Alih-alih menimbun rawa tersebut dan membangunan hotel sebagaimana umumnya, si empunya malah menyulapnya menjadi daya tarik tersendiri.

Tak ingin melewatkan spot indah ini tanpa bidikan kamera, saya mengajak Rauf. Mengambil foto dari berbagai angel. Asli, tempat ini cantik maksimal. Terlebih cuaca cerah sehingga langit dan awan jadi properti yang membuat foto semakin ciamik. 

Puas foto-foto kami balik ke tempat resepsi. Ternyata tempat akad yang tadi sudah dimodifikasi sebagai tempat berlangsungnya resepsi. So simple. Menjelang jam makan siang para tamu  undangan mulai berdatangan. Pasangan pengantin tampil paripurna dalam balutan busana nan menawan. 

Sayangnya, mama Ulin tidak enak badan jadi harus pulang duluan diantar oleh Ibu. Dina diminta menggantikan sebagai pendamping. Setelah makan siang, saya pun ikut pulang dan berakhirlah cerita keseruan pesta di Resto and Hotel Kampoeng Pacitan.