MASIGNALPHAS2101
7425642317624470382

Pelni 2013 VS 2023 Part II 'Catatan Perjalanan Makassar -Surabaya'

Pelni 2013 VS 2023 Part II 'Catatan Perjalanan Makassar -Surabaya'
Add Comments
Jumat, 18 Agustus 2023

19 Agustus 2023. Hari ke 3 dalam perjalanan cuti tahunan. Cerita hari kedua bisa baca di sini. Tulisan ini masih seputar kehidupan di Kapal Pelni dalam pelayaran menuju Surabaya. Juga ada tambahan catatan perbedaan Pelni 2013 VS Pelni 2023 dan beberapa tips selama berlayar.

Start dari Pelabuhan Anging Mammiri Makassar sekitar pukul 21.00 WITA. Alhamdulillah setelah kapal berangkat bisa langsung tidur nyenyak. Terbangun sekitar jam 2 dinihari. Berhubung masih mengantuk, lanjut tidur lagi dan bangun menjelang azan Subuh. Belajar dari pengalaman kemarin tidak dapat tempat karena datang terlambat, hari ini saya dan ibu pergi ke mushollah lebih awal. 


KM Sinabung dilengkapi fasilitas mushollah  yang terletak di dek/lantai 7. Namanya musholla Ar Ridho. Tempatnya nyaman, bersih, dan luas. Area shalat pria dan wanita diberi pembatas kain setinggi dinding. Bagi yang tidak membawa perlengkapan shalat, di sini tersedia mukena bersih. Ada pula Al-Qur'an dan buku bacaan yang bisa digunakan oleh jamaah.

Mushollah Ar-Ridho memiliki area wudhu yang terpisah antara pria dan wanita. Kondisi tempat wudhu bersih dan air lancar. Selain itu ada pula kamar mandi yang bersisian dengan tempat sepatu. Upayakan untuk datang shalat tepat waktu sebab sekarang akses menuju mushola hanya dibuka menjelang waktu shalat dan beberapa saat setelah shalat. Berbeda dengan dulu, mushola bisa di akses 24 jam sehingga sering jadi tempat tidur. (Catatan Ketujuh)

Setelah shalat subuh berjamaah, lanjut menikmati sunrise dari kantin yang terletak di lantai 8. Karena letak kantin yang berada di ketinggian, hembusan angin cukup kencang. Disarankan untuk mempersiapkan jacket tebal sebelum berkunjung. Alhamdulillah dari sini bisa menikmati naiknya matahari sedikit demi sedikit sampai utuh. Masya Allah. 

Selain menikmati sunrise, saya cukup kaget melihat kapal-kapal kecil tidak jauh dari Pelni. Tampaknya kapal kecil yang tengah mencari ikan di laut lepas. Mengadu nasib di tengah ombak tinggi, perahu mereka tampak timbul tenggelam. Melihat hal-hal seperti ini, saya berdoa semoga anaknya tidak menyia-nyiakan uang dari orang tuanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. 

Menjelang pembagian sarapan, kembali ke bad . Setelahterdengar pengumuman bahwa sarapan sudah tersedia, langsung otw pantry. Pas sampai ternyata antrian sudah mengular. Saya dan Dina berdiri sekitar 500 meter dari tempat pembagian. Antri makan ini jadi salah satu sensai naik Pelni.

Untuk bisa mendapat jatah makan, setiap kali antri harus membawa tiket. Kalau rombongan, bisa diwakili oleh dua atau tiga orang saja. Namun, harus membawa tiket sejumlah orang dalam rombongan. (Catatan Kedelapan)

Menu sarapan beda tipis dari yang kemarin. Ada nasi, telur, mie, air putih kemasan gelas 220 ml, dan Susu Clevo 115 ml.  Bagi yang punya porsi makan banyak, harap bersabar. Nasinya porsi diet 😀Alhamdulillah ada tetangga bed dari Manado yang menawarkan sambal ikan roa. Lumayan jadi penyeimbang rasa makanan kapal.

Setelah sarapan, kembali ke aktifitas rutin. Tidur, shalat, makan, ngemil, cerita-cerita bersama tetangga bed, dan ke kamar mandi. Bagi yang ingin menikmati pemandangan laut, bisa nongkrong di kantin atau mejeng di selasar kapal. Jika ingin nonton film atau main PS, bisa ke lantai 2. Di sana tersedia mini teater dan rental PS 3.

Menjelang dzuhur, pengumuman untuk mengambil makan siang kembali terdengar. Kali ini menunya terdiri dari nasi, ayam, sayur, ikan, Fruit Tea, dan air mineral gelas. Sedangkan makan malam dapat jatah nasi porsi minimalis, ikan keras, sayur terong, air mineral di botol kemasan 330 ml, dan Fruit Tea. Karena belum kenyang, lanjut siram Pop Mie. 

Oh ya, perkara Pop Mie, bagi yang berbudget pas-pas an jangan coba-coba beli di kapal. Harga per cup Rp.20.000. Kalau mau hemat, beli selagi di darat atau pas kapal sandar di pelabuhan. Ada banyak pedagang asongan dari pelabuhan yang berkeliling menjajakan Pop Mie dengan harga Rp.5.000/cup.  Untuk menikmatinya, bisa diseduh di pantry khusus air panas yang terletak di dek/lantai 4.(Catatan Kesembilan)

Tips: kalau bisa pilih dek pas beli tiket, pilih dek 4. Alasannya : di dek ini terdapat pintu masuk dan keluar; terdapat pantry untuk antri makan dan ambil air panas; guncangan kapal tidak begitu terasa untuk pelayaran dengan ombak sedang. 

Bagi yang kurang cocok dengan makanan kapal, bisa beli makanan yang dijajakan oleh crew kapal atau makan di Resto. Tapi harap maklum, harga makanan di darat dan di laut selisihnya bisa lebih dari setengah harga. Berikut daftar menu di Resto KM Sinabung. Belum pernah coba sih tapi dengar-dengar harga baksonya Rp.50.000/porsi. (Catatan Kesepuluh)

Setelah makan malam, kami packing barang-barang dan memastikan tidak ada yang akan tertinggal. Menurut informasi, insya Allah kapal akan merapat di Pelabuhan Surabaya sekitar pukul 22.00 WIB. Alhamdulillah, informasi tersebut benar adanya. Kurang lebih pukul 23.00 WIB, kami bisa menginjakkan kaki di Kota Pahlawan. Bersiap melanjutkan perjalan ke Kota Pacitan.